STUDIOKITA.NET _Banyak jenis sihir yang dapat kita temui. tapi terkadang kita tidak tahu nama dari jenis-jenis sihir iut. Berikut ini adalah beberapa nama sihir dengan penjelasan seadanya semoga anda dadpat mengerti.
ILMU KEBATINAN dengan MENUNTUT (1) Menuntut berarti mempelajari ilmu secara khusus dan sadar yang dilakukan dengan tunjuk ajar guru. Metode untuk membela hantu raya adalah untuk dijadikan "khadam", dengan menyediakan sebuah telur ayam mentah yang ditebuk dengan jarum beserta dengan setitik darah orang yang bersangkutan. Darah diambil dari jari kelingking tangan kiri, dititikkan dekat lubang. Bahan lain adalah sekepal pulut kuning, sebatang rokok daun dan sekepal nasi. Tempat yang dipilih untuk memanggil hantu adalah di mana-mana busut jantan, jauh dari manusia yang dilakukan di tengah malam.
Ungkapan kata menyeru makhluk ini berbunyi: -
Hei si hantu raya
Jembalang angin
Aku tahu asalmu
Engkau dari bulu hidung Nabi Adam
Makanan engkau telur ayam
Mari engkau
Mari makan benda-benda ini.
Hei si hantu raya
Mari kau bersahabat
Mari menjaga diriku
Engkau taat perintahku
Ikut segala perintahku.
Hei si hantu raya
Menyerupa engkau serupa aku
Menyerupa engkau dalam diriku
Jangan engkau langgar perintahku
Jikalau engkau engkar
Aku panah kamu
Dengan panah berpanah
Panah sakti
Panah rajuma
Praktek ini dilakukan selama tiga malam berturut-turut. Malam terakhir adalah malam penentu, apakah hasrat seseorang itu berhasil atau tidak. Makhluk ini kadang-kadang datang menjelma balam-balam sebentar di atas bahan jamuan yang diletakkan di hadapannya. Ketika itulah orang yang berkenaan memberitahu maksud ia memanggil makhluk tadi, juga berjanji akan memberi makan, baik sekali dalam sebulan, sekali seminggu dan sebagainya, jika makhluk tadi mau "melayani" untuknya.
Orang yang berlaku pertama akan merasa dingin pada ibu jari kakinya, atau ibu jari tangannya, lalu akhirnya rasa tadi meresap ke seluruh tubuh. Ini berarti bahwa makhluk tersebut telah masuk ke dalam tubuh orang yang berkenaaan, apakah dalam ibu jari kaki atau ibu jari kanan. Ia akan pulih sepeti tersedia-kala apabila makhluk itu keluar dari tubuh. Dengan ini maka terjalinlah hubungan antara orang yang berlaku dengan hantu raya tadi, lalu ia menyuruh makhluk itu mengikutinya balik ke rumah.
ILMU KEBATINAN dengan MENUNTUT (2)
Di antara tujuan seseorang itu membela hantu raya adalah untuk menjaga diri, keluarga, dan harta benda, termasuk hewan ternak dan hasil panen dari diganggu atau dicuri. Dengan keterlibatan makhluk ini juga, seseorang itu dikatakan dapat menjadi kebal.
Hantu raya akan menurut perintah tuannya dengan syarat ia dijamu terlebih dahulu, sebelum melakukan sesuatu perintah. Di antara jamuan yang harus disajikan adalah pulut kuning, sekapur sirih pinang, telur ayam, bertih nasi dan rokok daun.Terdapat ungkapan kata tertentu dalam upacara pemanggilan itu, dan jika disertakan dengan pembarakan kemenyan, hantu raya akan lebih cepat datang dan segera mengerjakan apa yang disuruh.
Untuk membinasakan seseorang, baik musuh atau orang yang tidak dikenal, ungkapan-ungkapan yang dituturkan berbunyi: -
Hei anakku si hantu raya
Engkau rasuk sianu
(Dengan menyebut nama korban beserta nama ibunya)
Engkau makan hati perut dia
Jikalau engkau tidak pergi
Rasuk, makan hati perut dia
Aku sumpah kamu
Derhaka engkau pada Allah
Derhaka engkau pada Muhammad
Derhaka engkau kepada aku.
Makhluk belaan ini juga harus siap menjaga keamanan diri tuannya ketika ia hendak berjalan. Di bawah ini diperturunkan satu ungkapan kata, misalnya yang digunakan untuk tujuan tersebut.
Hei anakku si hantu raya
Engkau bersiap-siap
Aku ingin jalan
Ataslah engkaulah menjaga diriku
Jangan engkau derhaka kepada aku
Derhaka engkau pada Muhammad
Derhaka engkau pada Allah
Praktek di atas, dilakukan dengan sengaja bertujuan untuk membela hantu raya, yang dilakukan dengan metode tertentu menurut apa yang diajarkan oleh guru. Jaringan kata yang dituturkan ketika memanggil hantu raya inilah yang disebut sebagai "panggilan" atau "pemujaan". Hantu raya yang dipahami oleh masyarakat Melayu adalah termasuk jin kafir, apakah iblis atau setan. Dengan ini berarti bahwa praktek yang dilakukan oleh orang yang berlaku adalah amalan memuja atau memanggil setan. Nama "HANTU RAYA" adalah diantara nama hantu yang biasa dipahami oleh orang Melayu yang dikaitkan dengan hantu belaan. Nama ini tidak ada dalam Al-Qur'an.
Ada kata-kata dusta dalam ungkapan tersebut, yang menyebut asal usul hantu raya, yaitu dari "Bulu Hidung Adam". Berumpankan telur ayam yang ditebuk menggunakan jarum dan diletakkan darah orang yang berlaku, makhluk ini dipuja untuk menjadi sahabatnya. Persahabatan seperti ini adalah seburuk-buruk persahabatan seperti yang tersebut dalam al-Qur'an (An-Nisa ayat 38)
Barang siapa setan itu menjadi temannya, maka setan itu adalah seburuk-buruk teman.
PERINGATAN!!! Pemujaan di atas ini hanya untuk dijadikan perbatasan, tidak harus dipraktekkan !!!..... subhanallah.
Cara-cara untuk menjadi Tukang atau Penyihir
Untuk menjadi Tukang atau Penyihir atau lebih dikenal sebagai Tok Bomoh oleh Masyarakat Melayu, adalah dalam berbagai cara dan jalannya. Yaitu: -
Melalui warisan, yaitu turun-temurun dari nenek moyangnya atau saka-baka, di mana ilmu ini telah dipelajari oleh datuk-nenek atau keturunannya terlebih dahulu atau pernah atau telah menjadi Penyihir (Tok Bomoh). Lalu setelah mereka meninggal dunia, dengan secara tidak langsung ilmu itu akan mengalir terus ke dalam badan anak-cucu mereka.
Mereka telah didatangi oleh Jin-Jin yang menyerupai rupa kakek-neneknya dalam mimpi dan memberitahunya agar membaca ayat-ayat, jampi-jampi atau mantra-mantra tertentu. Kemudian diamalkannya ayat-ayat itu lalu datanglah Jin-Jin sebagai Khadamnya untuk memberi pertolongan.
Dalam bacaan: - Wirid, ayat-ayat, jampi-serapah atau doa-doa tertentu yang diamalkannya.
Dalam praktek dari seni mempertahakan diri yaitu Pencak Silat atau Kuda Kepang yang dipelajari atau ditunututnya.
Melalui pertapaan - tidak kiralah di dalam hutan, pegunungan, gua, sumur tua, kuburan dan sebagainya sehingga dikunjungi Jin-Jin yang ingin untuk menghasilkan hajatnya.
Meniru tanpa berguru - samada dari Tok Guru atau Penyihir lalu atau melihat cara orang lain membuat medis lalu mencobanya.
Dalam Berguru yang memelihara Jin-Jin, lalu diajarkan dan diamalkannya melalui kitab-kitab tertentu atau secara bersendirian.
Peralatan pemujaan oleh Tukang atau Penyihir
Peralatan yang sering digunakan untuk pemujaan Jin dikalangan Masyarakat Melayu adalah seperti brikut: -
Pemujaan Kubur
Adalah bagian dari praktek yang dilakukan oleh Penyihir. Mereka percaya penghuni kubur itu dapat membantunya untuk menghasilkan hajat yang dibutuhkannya. Secara umum penghuni kubur itu sendiri adalah seorang Penyihir. Diharapkan dapat diberikan pertolongan atau kekuasaan dan ilmu kebatinan.
Sambil itu saat pemujaan, ada jamuan yang disediakan seperti ayam panggang, pulut kunyit, bertih, pisang emas dan sebagainya, yang dikatakan mereka untuk menjamu Jin tetapi pada hakikatnya mereka telah tertipu dengan permainan Jin yang ingin menyesatkan mereka.
Keris, Lembing dan Limau
Memang telah dikaitkan dalam Masyarakat Melayu sebagai senjata seni mempertahanan diri, kekuatan, kemegahan dan lambang kemashuran. Pada Penyihir keris tersebut harus dimandikan dengan limau dan diasapkan dengan kemenyan serta dibalut dengan kain kuning atau hitam.
Pemujaan keris ini biasanya dibuat pada malam jumaat dituruti dengan mantera dan jampi tertentu. Pada Penyihir pemujaan itu dapat memberikan kekuatan keris tersebut, supaya penjaga keris itu tidak mengganggu mereka malah dapat membantu mereka.
Ancak
Terbuat dari bambu yang agak sama dengan sangkak. Ada juga Ancak yang terbuat dari pada daun pisang yang diisi dengan pulut kuning bertih, ketupat dan sebagainya. Ancak juga digunakan untuk jamuan Jin keturunan atau Jin penjaga kampong. Yang dikatakan dapat menjaga kampong dan anak-anak kampong.
Sanggu
Atau sampan biasanya terbuat dari upih pinang atau seludang kelapa. Upih atau seludang yang digunakan harus yang jatuh dari pohon dalam keadaan tercacak pada pangkal pohon yang harus di ambil pada waktu senja. Waktu membuat sanggu pula harus di waktu tengah malam, mengadap ke arah matahari naik dan harus di asap dengan kemian dan di baca mentera atau jampi tertentu.
Tujuan pemujaan Jin ini adalah untuk memuja Jin keturunan atau saka. Alat dan alat untuk jamuan Jin yang di isi di dalam sanggu ini adalah, antaranya pulut kuning, ayam panggang, bertih, beras kunyit dan sireh pinang. Di tengah-tengah sanggu itu dipacakkan layar, lilin di letakkan di ujung dan di belakang sanggu. Kemudian sanggu tersebut di layarkan sebagai jamuan bagi Jin-Jin keturunannya.
Sangkak
Terbuat dari bambu dengan menurut ketentuan tertentu. Di atasnya diletakkan seekor ayam panggang yang telah menurut ketentuan tertentu atau pulut kuning dan bertih sebagai jamuan Jin yang dihajatinya, apakah Jin keturunannya atau Jin penjaga kampung supaya jangan menggangu keluarga atau kampong mereka. Kemian dibakar sebagai bau wangi yang sangat di sukai oleh Jin yang juga menjadi syarat utama untuk memanggil Jin tersebut.
Ada dua cara menguna dan meletakkan sangkak ini. Jika sangkak tersebut di buat untuk keamanan keluarga maka ianya dibuat dan diletakkan di dalam rumah dengan di ikuti oleh majlis tahlil dan sebagainya. Jika sangkak tersebut di buat untuk menjaga kampung pula maka ianya di letakkan di tepi hutan atau di pinggir kampung dengan bacaan mentera dan jampi serapah tertentu dan kadang-kadang di sembelih pula seekor kambing atau kerbau.
Pemujaan Tanduk Kerbau
Sering dijadikan bahan pemujaan yang percaya akan kuasa yang ada padanya. Biasanya digunakan dalam komite tertentu seperti kenaikan tahta pangkat atau merayakan sesuatu majlis. Pemujaan tanduk kerbau ini digunakan sebagai alat pemujaan untuk menyeru Jin dan sebagai makanan atau jamuan kepada Jin. Tujuannya supaya Jin itu tidak menggangu kampung atau anak cucu mereka.
Biasanya tanduk tersebut diletakkan di tempat tertentu yang di atasnya di nyalakan lilin. Kain warna kuning atau merah di mahkotakan di bagian kepala, sementara di sekelilingnya dihidangkan dengan kuih muih, pulut kuning, bubur merah dan lain-lain lagi. Penyihir akan memulai upacara dengan membaca mantra atau jampi serapah untuk memanggil Jin tersebut. Jika Jin itu datang, ia akan memasuki tubuh penyihir dan akan mengatakan sesuatu sesuatu atau memberi nasihat atau peringatan kepada mereka.
Kesimpulannya pemujaan-pemujaan seperti berikut adalah amat bertentangan dengan agama Islam. Ia adalah semata-mata perbuatan Khurafat yang harus kita jauhi untuk kebahagian hidup kita di dunia dan akhirat. Keamanan, kesehatan dan rezeki semua telah di tentukan oleh Allah dan bukan tujuan dari upacara pemujaan tersebut. Hanya orang-orang yang sesat saja yang masih percaya kepada kekuatan pemujaan dan hal-hal Khurafat tersebut lah yang memberi sebab kepada keselamatan, kesehatan dan keamanan mereka.
Cara mengetasi bahkan menyembuhkan sihir bisa di baca pada halaman selanjutnya atau klik link ini. selamat membaca.
ILMU KEBATINAN dengan MENUNTUT (1) Menuntut berarti mempelajari ilmu secara khusus dan sadar yang dilakukan dengan tunjuk ajar guru. Metode untuk membela hantu raya adalah untuk dijadikan "khadam", dengan menyediakan sebuah telur ayam mentah yang ditebuk dengan jarum beserta dengan setitik darah orang yang bersangkutan. Darah diambil dari jari kelingking tangan kiri, dititikkan dekat lubang. Bahan lain adalah sekepal pulut kuning, sebatang rokok daun dan sekepal nasi. Tempat yang dipilih untuk memanggil hantu adalah di mana-mana busut jantan, jauh dari manusia yang dilakukan di tengah malam.
Ungkapan kata menyeru makhluk ini berbunyi: -
Hei si hantu raya
Jembalang angin
Aku tahu asalmu
Engkau dari bulu hidung Nabi Adam
Makanan engkau telur ayam
Mari engkau
Mari makan benda-benda ini.
Hei si hantu raya
Mari kau bersahabat
Mari menjaga diriku
Engkau taat perintahku
Ikut segala perintahku.
Hei si hantu raya
Menyerupa engkau serupa aku
Menyerupa engkau dalam diriku
Jangan engkau langgar perintahku
Jikalau engkau engkar
Aku panah kamu
Dengan panah berpanah
Panah sakti
Panah rajuma
Praktek ini dilakukan selama tiga malam berturut-turut. Malam terakhir adalah malam penentu, apakah hasrat seseorang itu berhasil atau tidak. Makhluk ini kadang-kadang datang menjelma balam-balam sebentar di atas bahan jamuan yang diletakkan di hadapannya. Ketika itulah orang yang berkenaan memberitahu maksud ia memanggil makhluk tadi, juga berjanji akan memberi makan, baik sekali dalam sebulan, sekali seminggu dan sebagainya, jika makhluk tadi mau "melayani" untuknya.
Orang yang berlaku pertama akan merasa dingin pada ibu jari kakinya, atau ibu jari tangannya, lalu akhirnya rasa tadi meresap ke seluruh tubuh. Ini berarti bahwa makhluk tersebut telah masuk ke dalam tubuh orang yang berkenaaan, apakah dalam ibu jari kaki atau ibu jari kanan. Ia akan pulih sepeti tersedia-kala apabila makhluk itu keluar dari tubuh. Dengan ini maka terjalinlah hubungan antara orang yang berlaku dengan hantu raya tadi, lalu ia menyuruh makhluk itu mengikutinya balik ke rumah.
ILMU KEBATINAN dengan MENUNTUT (2)
Di antara tujuan seseorang itu membela hantu raya adalah untuk menjaga diri, keluarga, dan harta benda, termasuk hewan ternak dan hasil panen dari diganggu atau dicuri. Dengan keterlibatan makhluk ini juga, seseorang itu dikatakan dapat menjadi kebal.
Hantu raya akan menurut perintah tuannya dengan syarat ia dijamu terlebih dahulu, sebelum melakukan sesuatu perintah. Di antara jamuan yang harus disajikan adalah pulut kuning, sekapur sirih pinang, telur ayam, bertih nasi dan rokok daun.Terdapat ungkapan kata tertentu dalam upacara pemanggilan itu, dan jika disertakan dengan pembarakan kemenyan, hantu raya akan lebih cepat datang dan segera mengerjakan apa yang disuruh.
Untuk membinasakan seseorang, baik musuh atau orang yang tidak dikenal, ungkapan-ungkapan yang dituturkan berbunyi: -
Hei anakku si hantu raya
Engkau rasuk sianu
(Dengan menyebut nama korban beserta nama ibunya)
Engkau makan hati perut dia
Jikalau engkau tidak pergi
Rasuk, makan hati perut dia
Aku sumpah kamu
Derhaka engkau pada Allah
Derhaka engkau pada Muhammad
Derhaka engkau kepada aku.
Makhluk belaan ini juga harus siap menjaga keamanan diri tuannya ketika ia hendak berjalan. Di bawah ini diperturunkan satu ungkapan kata, misalnya yang digunakan untuk tujuan tersebut.
Hei anakku si hantu raya
Engkau bersiap-siap
Aku ingin jalan
Ataslah engkaulah menjaga diriku
Jangan engkau derhaka kepada aku
Derhaka engkau pada Muhammad
Derhaka engkau pada Allah
Praktek di atas, dilakukan dengan sengaja bertujuan untuk membela hantu raya, yang dilakukan dengan metode tertentu menurut apa yang diajarkan oleh guru. Jaringan kata yang dituturkan ketika memanggil hantu raya inilah yang disebut sebagai "panggilan" atau "pemujaan". Hantu raya yang dipahami oleh masyarakat Melayu adalah termasuk jin kafir, apakah iblis atau setan. Dengan ini berarti bahwa praktek yang dilakukan oleh orang yang berlaku adalah amalan memuja atau memanggil setan. Nama "HANTU RAYA" adalah diantara nama hantu yang biasa dipahami oleh orang Melayu yang dikaitkan dengan hantu belaan. Nama ini tidak ada dalam Al-Qur'an.
Ada kata-kata dusta dalam ungkapan tersebut, yang menyebut asal usul hantu raya, yaitu dari "Bulu Hidung Adam". Berumpankan telur ayam yang ditebuk menggunakan jarum dan diletakkan darah orang yang berlaku, makhluk ini dipuja untuk menjadi sahabatnya. Persahabatan seperti ini adalah seburuk-buruk persahabatan seperti yang tersebut dalam al-Qur'an (An-Nisa ayat 38)
Barang siapa setan itu menjadi temannya, maka setan itu adalah seburuk-buruk teman.
PERINGATAN!!! Pemujaan di atas ini hanya untuk dijadikan perbatasan, tidak harus dipraktekkan !!!..... subhanallah.
Cara-cara untuk menjadi Tukang atau Penyihir
Untuk menjadi Tukang atau Penyihir atau lebih dikenal sebagai Tok Bomoh oleh Masyarakat Melayu, adalah dalam berbagai cara dan jalannya. Yaitu: -
Melalui warisan, yaitu turun-temurun dari nenek moyangnya atau saka-baka, di mana ilmu ini telah dipelajari oleh datuk-nenek atau keturunannya terlebih dahulu atau pernah atau telah menjadi Penyihir (Tok Bomoh). Lalu setelah mereka meninggal dunia, dengan secara tidak langsung ilmu itu akan mengalir terus ke dalam badan anak-cucu mereka.
Mereka telah didatangi oleh Jin-Jin yang menyerupai rupa kakek-neneknya dalam mimpi dan memberitahunya agar membaca ayat-ayat, jampi-jampi atau mantra-mantra tertentu. Kemudian diamalkannya ayat-ayat itu lalu datanglah Jin-Jin sebagai Khadamnya untuk memberi pertolongan.
Dalam bacaan: - Wirid, ayat-ayat, jampi-serapah atau doa-doa tertentu yang diamalkannya.
Dalam praktek dari seni mempertahakan diri yaitu Pencak Silat atau Kuda Kepang yang dipelajari atau ditunututnya.
Melalui pertapaan - tidak kiralah di dalam hutan, pegunungan, gua, sumur tua, kuburan dan sebagainya sehingga dikunjungi Jin-Jin yang ingin untuk menghasilkan hajatnya.
Meniru tanpa berguru - samada dari Tok Guru atau Penyihir lalu atau melihat cara orang lain membuat medis lalu mencobanya.
Dalam Berguru yang memelihara Jin-Jin, lalu diajarkan dan diamalkannya melalui kitab-kitab tertentu atau secara bersendirian.
Peralatan pemujaan oleh Tukang atau Penyihir
Peralatan yang sering digunakan untuk pemujaan Jin dikalangan Masyarakat Melayu adalah seperti brikut: -
Pemujaan Kubur
Adalah bagian dari praktek yang dilakukan oleh Penyihir. Mereka percaya penghuni kubur itu dapat membantunya untuk menghasilkan hajat yang dibutuhkannya. Secara umum penghuni kubur itu sendiri adalah seorang Penyihir. Diharapkan dapat diberikan pertolongan atau kekuasaan dan ilmu kebatinan.
Sambil itu saat pemujaan, ada jamuan yang disediakan seperti ayam panggang, pulut kunyit, bertih, pisang emas dan sebagainya, yang dikatakan mereka untuk menjamu Jin tetapi pada hakikatnya mereka telah tertipu dengan permainan Jin yang ingin menyesatkan mereka.
Keris, Lembing dan Limau
Memang telah dikaitkan dalam Masyarakat Melayu sebagai senjata seni mempertahanan diri, kekuatan, kemegahan dan lambang kemashuran. Pada Penyihir keris tersebut harus dimandikan dengan limau dan diasapkan dengan kemenyan serta dibalut dengan kain kuning atau hitam.
Pemujaan keris ini biasanya dibuat pada malam jumaat dituruti dengan mantera dan jampi tertentu. Pada Penyihir pemujaan itu dapat memberikan kekuatan keris tersebut, supaya penjaga keris itu tidak mengganggu mereka malah dapat membantu mereka.
Ancak
Terbuat dari bambu yang agak sama dengan sangkak. Ada juga Ancak yang terbuat dari pada daun pisang yang diisi dengan pulut kuning bertih, ketupat dan sebagainya. Ancak juga digunakan untuk jamuan Jin keturunan atau Jin penjaga kampong. Yang dikatakan dapat menjaga kampong dan anak-anak kampong.
Sanggu
Atau sampan biasanya terbuat dari upih pinang atau seludang kelapa. Upih atau seludang yang digunakan harus yang jatuh dari pohon dalam keadaan tercacak pada pangkal pohon yang harus di ambil pada waktu senja. Waktu membuat sanggu pula harus di waktu tengah malam, mengadap ke arah matahari naik dan harus di asap dengan kemian dan di baca mentera atau jampi tertentu.
Tujuan pemujaan Jin ini adalah untuk memuja Jin keturunan atau saka. Alat dan alat untuk jamuan Jin yang di isi di dalam sanggu ini adalah, antaranya pulut kuning, ayam panggang, bertih, beras kunyit dan sireh pinang. Di tengah-tengah sanggu itu dipacakkan layar, lilin di letakkan di ujung dan di belakang sanggu. Kemudian sanggu tersebut di layarkan sebagai jamuan bagi Jin-Jin keturunannya.
Sangkak
Terbuat dari bambu dengan menurut ketentuan tertentu. Di atasnya diletakkan seekor ayam panggang yang telah menurut ketentuan tertentu atau pulut kuning dan bertih sebagai jamuan Jin yang dihajatinya, apakah Jin keturunannya atau Jin penjaga kampung supaya jangan menggangu keluarga atau kampong mereka. Kemian dibakar sebagai bau wangi yang sangat di sukai oleh Jin yang juga menjadi syarat utama untuk memanggil Jin tersebut.
Ada dua cara menguna dan meletakkan sangkak ini. Jika sangkak tersebut di buat untuk keamanan keluarga maka ianya dibuat dan diletakkan di dalam rumah dengan di ikuti oleh majlis tahlil dan sebagainya. Jika sangkak tersebut di buat untuk menjaga kampung pula maka ianya di letakkan di tepi hutan atau di pinggir kampung dengan bacaan mentera dan jampi serapah tertentu dan kadang-kadang di sembelih pula seekor kambing atau kerbau.
Pemujaan Tanduk Kerbau
Sering dijadikan bahan pemujaan yang percaya akan kuasa yang ada padanya. Biasanya digunakan dalam komite tertentu seperti kenaikan tahta pangkat atau merayakan sesuatu majlis. Pemujaan tanduk kerbau ini digunakan sebagai alat pemujaan untuk menyeru Jin dan sebagai makanan atau jamuan kepada Jin. Tujuannya supaya Jin itu tidak menggangu kampung atau anak cucu mereka.
Biasanya tanduk tersebut diletakkan di tempat tertentu yang di atasnya di nyalakan lilin. Kain warna kuning atau merah di mahkotakan di bagian kepala, sementara di sekelilingnya dihidangkan dengan kuih muih, pulut kuning, bubur merah dan lain-lain lagi. Penyihir akan memulai upacara dengan membaca mantra atau jampi serapah untuk memanggil Jin tersebut. Jika Jin itu datang, ia akan memasuki tubuh penyihir dan akan mengatakan sesuatu sesuatu atau memberi nasihat atau peringatan kepada mereka.
Kesimpulannya pemujaan-pemujaan seperti berikut adalah amat bertentangan dengan agama Islam. Ia adalah semata-mata perbuatan Khurafat yang harus kita jauhi untuk kebahagian hidup kita di dunia dan akhirat. Keamanan, kesehatan dan rezeki semua telah di tentukan oleh Allah dan bukan tujuan dari upacara pemujaan tersebut. Hanya orang-orang yang sesat saja yang masih percaya kepada kekuatan pemujaan dan hal-hal Khurafat tersebut lah yang memberi sebab kepada keselamatan, kesehatan dan keamanan mereka.
Cara mengetasi bahkan menyembuhkan sihir bisa di baca pada halaman selanjutnya atau klik link ini. selamat membaca.